Meteor Garden (Taiwan), hana yori dango (Jepang), boys before flower (Korea)... tiga serial asia dengan judul berbeda, pemain berbeda, gaya berbeda, namun memiliki inti cerita yang sama karena memang diangkat dari komik yang sama, berjudul "Hana Yori Dango" (Jepang). Saya sudah menonton ketiganya, dan ingin mencoba membandingkan, mana sih yang paling baguuuus?
Pertama, saya ingin membahas dari segi fisik pemain-pemainnya. Untuk pemeran utama pria, Jepang punya Domyoji Tsukasa, Taiwan ada Tao Ming Tse, sementara Korea ada Gu Jun Pyo. Kalau menurut saya, yang paling ganteng itu, Gu Jun Pyo, dan yang paling jelek itu Domyoji Tsukasa. (piace ^^)
Kalau pemeran utama wanitanya, Jepang ada Tuskushi Makino, Taiwan ada Sanchai, dan Korea ada Geum Jan Di. Hmmh, ketiganya memang pemain yang cantik, apalagi di awal-awal kemunculannya. dari ketiganya, yang agak lumayan sih menurut saya Tsukushi (Jepang), Sanchai (Taiwan) menarik, sementara Jan Di (Korea) sangat imut.
Pemeran pembantu pria utama alias Hua Zhe Lei (Taiwan), Hanazawa Rui (Jepang) dan Yoon Ji Hoo (Korea), menurut saya yang paling ganteng itu Hua Zhe Lei,dan Ji Hoo itu lumayan dan hanzawa Rui, sorry saya tidak suka !! >,<
Secara keseluruhan, ini perbandingan wajah-wajah mereka :
Menurut saya, Korea punya empat cowok ganteng, Taiwan dua cowok ganteng, dan Jepang hanya satu cowok ganteng, so dari segi fisik pemain sih, memang Korea pemenangnya :D
2. Segi Penokohan
Tokoh Doumiyoji Tsukasa/Dao Ming Se/Gu Jun PyoSaya belum membaca komiknya, jadi saya kurang tahu sebenarnya siapa yang paling mirip.Tapi, saya paling suka karakter Tao Ming Tse (ini rada-rada objektif sih, berhubung saya kurang suka Domyoji Tsukasa, padahal karakter dia cukup kuat, hahahha). Well, dibandingkan ketiganya, Gu Jun Pyo kurang bisa memerankan karakternya dengan baik. Terlalu pengalah, kurang menunjukkan rasa cinta dan pengorbanannya untuk Jan Di, pokoknya kurang greget. Lebih suka Tao Ming Tse yang pemberontak namun sekaligus kekanak-kanakan..
Tokoh Makino/San Chai/Geum Jan DiYang paling galak itu San Chai dan Makino, benar-benar menunjukkan "rumput liar" nya. Sementara Jan Di, kurang galak, dan kurang terlihat mencintai Jun Pyo, malah terlihat lebih mencintai Ji Hoo.
Tokoh Hanazawa Rui/Yoon Ji Hoo/Hua Zhe Lei
Saya paling suka Hua Zhe Lei, dari postur tubuh, gaya berjalan, bicara, tersenyum, suka sekali. Hua Zhe Lei terlihat paling pemurung, sementara Hanazawa Rui terlihat lebih pendiam. Ji Hoo? menurt saya, terlalu pengalah...
Nenek sihir alias Ibu Tsukasa/Dao Ming Se/Gu Jun PyoDari muka sih, paling jutek pastinya ibu Jun Pyo, tapi kok terasa paling sadis dan heartless itu ibunya Tsukasa yah, hmmmh...
Segi "miskin-kaya"Yang terlihat paling kaya raya itu menurut saya Tsukasa dan Jun Pyo. Sementara Tao Ming Tse terlihat paling "miskin" dari yang terkaya itu, hahaha... Lalu, San Chai jadilah yang termiskin dari yang paling miskin. Sementara Makino, miskin yah ceritanya. Jan Di? Biasa-biasa saja. Well, coba kalian liat kostum Jan Di terkesan bagus.
Segi PenampilanDari style mereka, jelas Korea punya baju-baju yang paling baguuus, tak lupa penampilan kotanya juga waaaw....
Oh, I Love that Dress !!
Sementara Meteor Garden gayanya "gak nahan" seperti ini niiiih :D
Segi Cerita
BBF dan Meteor Garden sangatlah menarik menurut saya. Tetapi, dalam segi cerita, dan alurnya, saya lebih menikmati Meteor Garden. Dari segi pemain dan penampilan, saya memilih BBF. Tapi rasa-rasanya, yang paling mirip dengan komiknya ya Hana Yori Dango lah, soalnya memang sama-sama buatan Jepang.
WELL, Secara Keseluruhan, favorit saya adalah : Boys Before Flowers
Gu Jun Pyo!!!
BalasHapusVersi indonesia "siapa takut jatuh cinta" kok gak ada?
BalasHapusVersi indonesia "siapa takut jatuh cinta" kok gak ada?
BalasHapusYa jelas meteor garden baju dan penampilannya seperti itu , kan sesuai dengan tahun pembuatan filmnya . Mungkin di tahun itu sudah dibilang modis
BalasHapusHabis nonton hanadan session 2 jadi nemu ini, tapi maaf kalo q baca penilaianmu jelas bgt ini penilaian seorang pecinta korea, karna kmu g melihat latar tahun pembuatan maupun budaya disini
BalasHapus